Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia Yang Dianggap Paling
Bersih - Di dalam sejarah pemilihan umum Indonesia, salah satu pemilihan umum
yang paling bersejarah adalah tentu saja Pemilu 1955. Pemilihan Umum 1955 ini
dianggap sebagai Pemilu paling bersejarah karena Pemilu 1955 ini adalah Pemilu
Pertama Indonesia. Sampai sekarang pun, sejarah Pemilu 1955 masih sangat
menarik untuk dijadikan sebagai sebuah bahasan. Baik bahasan secara ilmiah,
atau sekedar bahasan untuk bahan obrolan, karena di Indonesia sendiri Pemilu
adalah sebuah hajatan besar sebagai pesta demokarsi bagi rakyat Indonesia.
Sejarah Pemilu 1955 |
Banyak yang mengupas dan mendalami sejarah Pemilu 1955, dari yang
pelajar SMU, mahasiswa dan bahkan juga sampai para pengamat sejarah Indonesia.
Jika kita amati dari beberapa referensi, pada masa setelah kemerdekaan pada
tahun 1945, stabilitas di Indonesia sangat sulit untuk didapatkan. Baik
stabilitas, ekonomi, stabilitas keamanan dan stabilitas yang lainnya. Keadaan
seperti ini jika terus dibiarkan, tentu akan sangat berbahaya dan mengancam
keberlangsungan dalam bebangsa dan bernegara. Setelah masa awal kemerdekaan,
kabinet baru pun segera dibentuk, namun sayang, dari beberapa kabinet yang
berhasil dibangun, kebanyakan berakhir dengan kegagalan dan tidak bisa berkuasa
selama lima tahun penuh.
Sejarah Pemilu 1955 ini pun memiliki peran sangat penting sebagai
peletak fondasi pemilu selanjutnya. Dan tentu saja sangat berperan dalam
perjalanan sistem tata negara Indonesia selanjutnya. Seperti kita ketahui
bersama, bahwa pada masa kekuasaan Soekarno, hanya ada satu atau hanya sekali
digelar Pemilu, yaitu Pemilu 1955 itu sendiri. Pemilihan Umum 1955 sendiri,
terjadi pada masa pemerintahan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap yang berasal
dari partai Masyumi. Untuk melandasi digelarnya Pemilu 1955 adalah
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1953. Nah, undang-undang ini sebenarnya sudah
disusun pada masa pemerintahan Perdana Menteri Wilopo dari PNI yang masa
kekuasaannya adalah 30 Maret 1952 sampai 2 Juli 1953.
Latar Belakang Pemilu 1955
Dalam setiap penyelenggaraan even resmi dari sebuah negara, tentu ada
katar belakang yang menjadi alasan legal dan formal. Pada Pemilu 1955, latar
belakang Pemilu 1955 digelar adalah didasari oleh 3 hal pokok yaitu :
- Revolusi fisik/perang kemerdekaan, menuntut semua potensi bangsa
untuk memfokuskan diri pada usaha mempertahankan kemerdekaan.
- Pertikaian Internal, baik dalam lembaga politik maupun pemerintah
cukup menguras energi dan perhatian.
- Belum adanya UU pemilu yang mengatur tentang pelaksanaan pemilu ( UU
pemilu baru disahkan pada tanggal 4 april 1953 yang dirancang dan disahkan oleh
kabinet wilopo)
Tujuan Pemilu 1955
Pada era demokrasi seperti saat ini, Pemilihan Umum biasanya adalah
untuk memilih Presiden, kepala daerah atau juga untuk memilih anggota DPR. Pada
Pemilu 1955, tujuan pemilu 1955 adalah bukan untuk memilih nama-nama Presiden Indonesia, melainkan bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang duduk di dalam parlemen dan
dewan Konstituante. Pemilihan Umum 1955 ini diikuti oleh partai-partai politik
yang pada saat itu sudah terbentuk dan juga diikuti oleh perorangan. Pemilu
1955 ini sebenarnya sudah dirancang sejak masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I
namun sayang belum bisa dilaksanakan pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo karena
Kabinet Ali Sastroamijoyo jatuh terlebih dahulu. Maka dari itu, Pemilu 1955 ini
kemudian dilaksanakan oleh kabinet sesudahnya yaitu Kabinet Burhanuddin
Harahap.
Pelaksanaan Pemilu 1955 sendiri pada saat itu sangat menguras tenaga,
energi dan logistik bagi negara yang baru saja merdeka seperti Indonesia. Pada
Pemilihan Umum 1955 ini, terbagi ke dalam 16 daerah pemilihan yang meliputi 208
kabupaten, 2139 kecamatan dan 43.429 desa. Sedangkan pelaksaan Pemlu 1955,
dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama adalah Pemilihan Umum 1955 yang
ditujukan untuk memilih anggota perlemen dan dilaksanakan pada tanggal 29
September 1955. Sedangkan Pemilihan Umum 1955 tahap ke dua, dilakukan dengan
tujuan untuk memilih anggota Konstituante atau badan pembuat Undang-Undang
Dasar yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 1955.
Dalam proses pelaksanaan Pemilihan Umum Pertama Indonesia ini,
terdapat 100 peserta yang terdiri dari partai besar dan kecil untuk mengajukan
calon-calom mereka untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Peserta
Pemilu 1955 juga masih ada lagi yaitu 82 partai besar dan kecil yang juga akan
ikut Pemilu 1955 dan mengajukan calon untuk anggota Dewan Konstituante. Dalam
perkembangannya, Pemilu 1955 ini peserta yang mengikutinya tercatat tidak
kurang dari 60% penduduk Indonesia ikut mendaftarkan diri. Data ini tentu
merupakan angka yang cukup tinggi yang ikut serta dalam pesta demokrasi
Pemilihan Umum Pertama Indonesia. Dengan kondisi Indonesia yang bisa dikatakan
belum begitu stabil, angka keikutsertaan sebesar itu merupakan angka yang
sangat besar.
Untuk pemilu 1955 yang tahap pertama yaitu memilih anggota DPR,
dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955. Kemudian hasil Pemilu 1955
tersebut diumumkan pada tanggal 1 Maret 1956. Sedangkan untuk hasil perolehan
pada Pemilu 1955 suara terbanyak dimenangkan oleh PNI, Masyumi, Nahdlatul Ulama
dan kemudian PKI. Sedangkan jumlah perolehan kursi yaitu PNI 57 kursi, Masyumi
57 kursi, Nahdlatul Ulama 45 kursi dan PKI mendapatkan 39 kursi. Sedangkan untuk
pemilihan umum 1955 yang memilih anggota konstituante dilaksanakan pada tanggal
15 Desember 1955. Hasil Pemilu 1955 pada pemilihan anggota Konstituante ini
hasilnya juga tidak jauh beda dengan Pemilu 1955 tahap pertama. Parta-partai
dengan basis masa besar masih mendominasi, partai yang memiliki ikatan sosial,
sejarah dan ideologi masih merupakan partai yang bisa mendulang suara yang
besar.
Berdasarkan hasil pemilihan tanggal 15 Desember 1955 dan diumumkan
pada 16 Juli 1956 ini, hasil pemilu 1955 dimenangkan oleh PNI, Masyumi, NU dan
PKI. PNI mendapatkan 119 kursi, kemudian Masyumi mendapatkan 112 kursi,
Nahdlatul Ulama mendapatkan 91 kursi dan PKI mendapatkan 80 kursi. Pemilu 1955
ini tercatat sebagai Pemilihan Umum Pertama Indonesia dan dianggap sebagai
pemilu yang paling bersih dan jujur. Partisipasi pada Pemilu 1955 juga banyak
yang menyebut memiliki tingkat keikutsertaan yang sangat tinggi sepanjang
sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia. Tak berlebihan jika Pemilihan Umum
1955 ini dikatakan sebagai pemilu terbaik Indonesia, jika dilihat pada saat itu
Indonesia belum mendapatkan stabilitas nasional yang memadai.
Nah temen-temen, itulah sedikit gambaran mengenai Sejarah Pemilu 1955,
Pemilu Pertama Indonesia Yang Dianggap Paling Bersih yang bisa kami sampaikan
kepada kalian. Pemilu pertama Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1955 ini
adalah pemilu yang sangat penting keberadaannya untuk perkembangan tata negara
di Indonesia. Maka dari itu, bisa dikatkan Pemilu 1955 ini sebagai salah satu
tonggak bersejarah dalam pelaksanaan tata negara Indonesia.
Semoga sedikit informasi mengenai Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama
Indonesia Yang Dianggap Paling Bersih di atas bisa membuka dan menambah
pengetahuan kita terhadap Pemilu 1955 itu sendiri.
TiG Metal Keychain | ITNCASTICS
BalasHapusTiG titanium bohr model Metal titanium hip Keychain | TITaniumArts.com. Official website. T-Shirt. Watch exclusive videos and videos. titanium tools T-Shirt head titanium tennis racket Official. Watch titanium undertaker for T-Shirt.