Selasa, 31 Januari 2017

Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia Yang Dianggap Paling Bersih

Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia Yang Dianggap Paling Bersih - Di dalam sejarah pemilihan umum Indonesia, salah satu pemilihan umum yang paling bersejarah adalah tentu saja Pemilu 1955. Pemilihan Umum 1955 ini dianggap sebagai Pemilu paling bersejarah karena Pemilu 1955 ini adalah Pemilu Pertama Indonesia. Sampai sekarang pun, sejarah Pemilu 1955 masih sangat menarik untuk dijadikan sebagai sebuah bahasan. Baik bahasan secara ilmiah, atau sekedar bahasan untuk bahan obrolan, karena di Indonesia sendiri Pemilu adalah sebuah hajatan besar sebagai pesta demokarsi bagi rakyat Indonesia.

Sejarah Pemilu 1955
Sejarah Pemilu 1955

Banyak yang mengupas dan mendalami sejarah Pemilu 1955, dari yang pelajar SMU, mahasiswa dan bahkan juga sampai para pengamat sejarah Indonesia. Jika kita amati dari beberapa referensi, pada masa setelah kemerdekaan pada tahun 1945, stabilitas di Indonesia sangat sulit untuk didapatkan. Baik stabilitas, ekonomi, stabilitas keamanan dan stabilitas yang lainnya. Keadaan seperti ini jika terus dibiarkan, tentu akan sangat berbahaya dan mengancam keberlangsungan dalam bebangsa dan bernegara. Setelah masa awal kemerdekaan, kabinet baru pun segera dibentuk, namun sayang, dari beberapa kabinet yang berhasil dibangun, kebanyakan berakhir dengan kegagalan dan tidak bisa berkuasa selama lima tahun penuh.

Sejarah Pemilu 1955 ini pun memiliki peran sangat penting sebagai peletak fondasi pemilu selanjutnya. Dan tentu saja sangat berperan dalam perjalanan sistem tata negara Indonesia selanjutnya. Seperti kita ketahui bersama, bahwa pada masa kekuasaan Soekarno, hanya ada satu atau hanya sekali digelar Pemilu, yaitu Pemilu 1955 itu sendiri. Pemilihan Umum 1955 sendiri, terjadi pada masa pemerintahan Perdana Menteri Burhanuddin Harahap yang berasal dari partai Masyumi. Untuk melandasi digelarnya Pemilu 1955 adalah Undang-Undang Nomor 7 tahun 1953. Nah, undang-undang ini sebenarnya sudah disusun pada masa pemerintahan Perdana Menteri Wilopo dari PNI yang masa kekuasaannya adalah 30 Maret 1952 sampai 2 Juli 1953.

Latar Belakang Pemilu 1955

Dalam setiap penyelenggaraan even resmi dari sebuah negara, tentu ada katar belakang yang menjadi alasan legal dan formal. Pada Pemilu 1955, latar belakang Pemilu 1955 digelar adalah didasari oleh 3 hal pokok yaitu :

- Revolusi fisik/perang kemerdekaan, menuntut semua potensi bangsa untuk memfokuskan diri pada usaha mempertahankan kemerdekaan.
- Pertikaian Internal, baik dalam lembaga politik maupun pemerintah cukup menguras energi dan perhatian.
- Belum adanya UU pemilu yang mengatur tentang pelaksanaan pemilu ( UU pemilu baru disahkan pada tanggal 4 april 1953 yang dirancang dan disahkan oleh kabinet wilopo)

Tujuan Pemilu 1955

Pada era demokrasi seperti saat ini, Pemilihan Umum biasanya adalah untuk memilih Presiden, kepala daerah atau juga untuk memilih anggota DPR. Pada Pemilu 1955, tujuan pemilu 1955 adalah bukan untuk memilih nama-nama Presiden Indonesia, melainkan bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang duduk di dalam parlemen dan dewan Konstituante. Pemilihan Umum 1955 ini diikuti oleh partai-partai politik yang pada saat itu sudah terbentuk dan juga diikuti oleh perorangan. Pemilu 1955 ini sebenarnya sudah dirancang sejak masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I namun sayang belum bisa dilaksanakan pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo karena Kabinet Ali Sastroamijoyo jatuh terlebih dahulu. Maka dari itu, Pemilu 1955 ini kemudian dilaksanakan oleh kabinet sesudahnya yaitu Kabinet Burhanuddin Harahap.

Pelaksanaan Pemilu 1955 sendiri pada saat itu sangat menguras tenaga, energi dan logistik bagi negara yang baru saja merdeka seperti Indonesia. Pada Pemilihan Umum 1955 ini, terbagi ke dalam 16 daerah pemilihan yang meliputi 208 kabupaten, 2139 kecamatan dan 43.429 desa. Sedangkan pelaksaan Pemlu 1955, dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama adalah Pemilihan Umum 1955 yang ditujukan untuk memilih anggota perlemen dan dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955. Sedangkan Pemilihan Umum 1955 tahap ke dua, dilakukan dengan tujuan untuk memilih anggota Konstituante atau badan pembuat Undang-Undang Dasar yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 1955.

Dalam proses pelaksanaan Pemilihan Umum Pertama Indonesia ini, terdapat 100 peserta yang terdiri dari partai besar dan kecil untuk mengajukan calon-calom mereka untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Peserta Pemilu 1955 juga masih ada lagi yaitu 82 partai besar dan kecil yang juga akan ikut Pemilu 1955 dan mengajukan calon untuk anggota Dewan Konstituante. Dalam perkembangannya, Pemilu 1955 ini peserta yang mengikutinya tercatat tidak kurang dari 60% penduduk Indonesia ikut mendaftarkan diri. Data ini tentu merupakan angka yang cukup tinggi yang ikut serta dalam pesta demokrasi Pemilihan Umum Pertama Indonesia. Dengan kondisi Indonesia yang bisa dikatakan belum begitu stabil, angka keikutsertaan sebesar itu merupakan angka yang sangat besar.

Untuk pemilu 1955 yang tahap pertama yaitu memilih anggota DPR, dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955. Kemudian hasil Pemilu 1955 tersebut diumumkan pada tanggal 1 Maret 1956. Sedangkan untuk hasil perolehan pada Pemilu 1955 suara terbanyak dimenangkan oleh PNI, Masyumi, Nahdlatul Ulama dan kemudian PKI. Sedangkan jumlah perolehan kursi yaitu PNI 57 kursi, Masyumi 57 kursi, Nahdlatul Ulama 45 kursi dan PKI mendapatkan 39 kursi. Sedangkan untuk pemilihan umum 1955 yang memilih anggota konstituante dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 1955. Hasil Pemilu 1955 pada pemilihan anggota Konstituante ini hasilnya juga tidak jauh beda dengan Pemilu 1955 tahap pertama. Parta-partai dengan basis masa besar masih mendominasi, partai yang memiliki ikatan sosial, sejarah dan ideologi masih merupakan partai yang bisa mendulang suara yang besar.

Berdasarkan hasil pemilihan tanggal 15 Desember 1955 dan diumumkan pada 16 Juli 1956 ini, hasil pemilu 1955 dimenangkan oleh PNI, Masyumi, NU dan PKI. PNI mendapatkan 119 kursi, kemudian Masyumi mendapatkan 112 kursi, Nahdlatul Ulama mendapatkan 91 kursi dan PKI mendapatkan 80 kursi. Pemilu 1955 ini tercatat sebagai Pemilihan Umum Pertama Indonesia dan dianggap sebagai pemilu yang paling bersih dan jujur. Partisipasi pada Pemilu 1955 juga banyak yang menyebut memiliki tingkat keikutsertaan yang sangat tinggi sepanjang sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia. Tak berlebihan jika Pemilihan Umum 1955 ini dikatakan sebagai pemilu terbaik Indonesia, jika dilihat pada saat itu Indonesia belum mendapatkan stabilitas nasional yang memadai.

Nah temen-temen, itulah sedikit gambaran mengenai Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia Yang Dianggap Paling Bersih yang bisa kami sampaikan kepada kalian. Pemilu pertama Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1955 ini adalah pemilu yang sangat penting keberadaannya untuk perkembangan tata negara di Indonesia. Maka dari itu, bisa dikatkan Pemilu 1955 ini sebagai salah satu tonggak bersejarah dalam pelaksanaan tata negara Indonesia.


Semoga sedikit informasi mengenai Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia Yang Dianggap Paling Bersih di atas bisa membuka dan menambah pengetahuan kita terhadap Pemilu 1955 itu sendiri.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sejarah Pemilu 1955, Pemilu Pertama Indonesia Yang Dianggap Paling Bersih

1 komentar:

  1. TiG Metal Keychain | ITNCASTICS
    TiG titanium bohr model Metal titanium hip Keychain | TITaniumArts.com. Official website. T-Shirt. Watch exclusive videos and videos. titanium tools T-Shirt head titanium tennis racket Official. Watch titanium undertaker for T-Shirt.

    BalasHapus